SAMPIT, INFODESANEWS – Rencana Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang akan menutup akses Jalan Bangkirai di Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang Sampit menuai protes warga setempat.
Warga yang merasa belum mendapat sosialisasi dibuat kaget dengan informasi dari akun media sosial Instagram.
Usai adanya protes warga, Lurah Baamang Hulu Rudi Setiawan melakukan pertemuan mediasi dan memberikan pemahaman disalah satu rumah warga di RT 10 RW 4.
“Masyarakat tahu kabar dari medsos rencana penutupan Jalan Bangkirai. Jadi, karena ketidaktahuan, mereka langsung menyimpulkan jalan itu ditutup tanpa solusi. Setelah diberikan pemahaman, bahwa Jalan Bangkirai itu akan ditutup sementara dan pemerintah akan sediakan alternatif jalan lagi, masyarakat yang mendengarnya setuju dan mendukung pengembangan Bandara Haji Asan Sampit,” kata Rudi Setiawan Lurah Baamang Hulu, Sabtu (24/5).
Penolakan warga terhadap rencana penutupan Jalan Bangkirai cukup mendasar karena jalan selebar 6 meter itu merupakan akses utama dan terdekat menuju pasar, pustu, dan penghubung jalan menuju jalur area Kota Sampit.
“Jalan alternatif itu rencana akan dibuat di tepi Sungai Mentaya sisi timur dari Jalan Bangkirai. Rencana ini pun tidak serta merta terlaksana dalam waktu cepat, karena ini baru rencana dan mungkin saja realisasinya di tahun depan,” ujarnya di hadapan warga RT 10, 11dan RT 13 yang kumpul hadir dalam pertemuan tersebut.
Rudi mengatakan rencana penutupan Jalan Bangkirai itu dilakukan untuk mempercepat pengembangan landasan pacu Bandara Haji Asan Sampit yang saat ini memiliki panjang 2.060 meter dan lebar 30 meter akan diperpanjang menjadi 2.360 meter.
“Rencana penutupan Jalan Bangkirai ini salah satu cara untuk mempercepat pengembangan bandara. Namun, ini baru rencana, realisasinya kapan kami belum dapat memastikannya,” tandasnya. **AM