Pemda Rembang Siap Dukung Konvensi Peranakan Tionghoa Internasional

INFODESA17 Dilihat

REMBANG, INFODESANEWS – Acara Konvensi Peranakan Tionghoa Internasional ke-31 bakal di gelar tanggal 25 sampai 26 November 2018 di kabupaten Rembang. Sebanyak 400 orang baik dari dalam negeri hingga mancanegara akan berkumpul dalam kegiatan tersebut. Kegiatan Konvensi ini akan di ikuti peranakan dari berbagai negara dan ditahun ini Indonesia menjadi tuan rumah kegiatan tersebut.

Bupati Rembang H.Abdul Hafidz telah menyatakan pemkab Rembang siap mendukung kegiatan tersebut. Menurutnya dengan kedatangan touris dari luar negeri dengan jumlah ratusan akan dapat mendongkrak ekonomi, pariwisata, sosial dan budaya Lasem khususnya dan Rembang pada umumnya.

“Kita siap mendukung, terutama segi keamanan, kita bikin semeriah mungkin. Kita angkat kerukunan, karena di Lasem ada Cina, Santri dan pribumi, yang hidup berdampingan” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut rencananya juga akan dihidangkan berbagai macam kuliner atau jajanan khas Rembang seperti dumbeg, jadah dan makanan khas lainnya.

Presiden Peranakan Tionghoa Warga Indonesia (PERTIWI) Udaya Halim saat memberikan paparan rencana kegiatan di ruang rapat Bupati Rembang, Jum’at (24/8) mengatakan ada empat kota yang ditunjuk sebagai tuan rumah tahun ini, diantaranya Tangerang sebagai tempat konvensinya tanggal 24 November, kemudian mereka akan tour ke Semarang, Yogyakarta dan Rembang. Saat ini ratusan kamar dari beberapa hotel di Lasem dan Rembang sudah terbooking.

Udaya menjelaskan seluruh peranakan yang ada di penjuru dunia diperkirakan berasal dari pulau Jawa. Hal itu ditunjukkan dengan pakaian yang mereka kenakan berupa kebaya dan bawahan batik khas Pulau Jawa Indonesia.

“Untuk Lasem dan Rembang ini kita tahu merupakan tempat pendaratan Tionghoa di abad ke-13, lebih tua dari yang datang ke Malaysia dan Singapura. Pakaian yang mereka kenakan kebaya dan batik, dimana batik Lasem terkenal batik tiga negeri dan di Lasem banyak bangunan tionghoa berusia ratusan tahun itu yang bisa kita jadikan ikon kota, sekaligus bisa kita klaim, ini lo pusat peranakan ada di sini,”pungkasnya.