Dandim Ajak Masyarakat Pedomani Data Update Resmi, Jangan Sebar Hoax

NASIONAL149 Dilihat
banner 728x90

BLORA, INFODESANEWS – Perkembangan terbaru tentang kondisi persebaran wabah virus Corona pada hari ini, Jumat (24/4/2020), disampaikan oleh Dandim 0721/Blora, Letkol Inf. Ali Mahmudi, SE, selaku Wakil Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora.

Bertempat di media center Posko GTPP Covid-19 Kabupaten Blora, dirinya didampingi oleh Direktur RSUD dr. R. Soeprapto Cepu, dr. Fatkhur Rokhim dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Blora, KH. Muharror Ali.

“Sebelum menyampaikan data perkembangan terkini, kami mohon izin untuk mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan bagi seluruh umat muslim. Semoga dengan datangnya bulan Ramadhan ini, kita semua bisa meningkatkan ibadah dan berdoa agar wabah Covid-19 ini bisa segera usai,” ucap Dandim.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Refleksi Perjalanan Wakil Ketua DPRD Blora Siswanto 

Selanjutnya, dirinya menyampaikan bahwa berdasarkan data monitoring Covid-19 Kabupaten Blora per 24 April 2020 pukul 10.00 WIB, diperoleh jumlah OTG atau Orang Tanpa Gejala sebanyak 165.

“Sedangkan untuk ODP atau Orang Dalam Pemantauan hingga kini masih ada 132 yang dipantau. Untuk PDP atau Pasien Dalam Pengawasan ada 7 orang. Sedangkan positif Covid-19 hanya satu dan sudah meninggal. Adapun jumlah pemudik per hari ini mencapai 24.106 jiwa,” ungkap Dandim.

Terkait dengan perkembangan informasi tentang Covid-19 ini, Dandim mengajak masyarakat untuk berpedoman pada update Posko GTPP yang selalu disampaikan melalui Konferensi Pers.

BACA KONTEN LAINNYA ---->
Bupati Pati Secara Simbolis Serahkan Bantuan Keagamaan

“Kepada seluruh warga masyarakat Kabupaten Blora terkait dengan rilis berita yang ada, data update yang perlu dipedomani bersama adalah yang setiap hari disampaikan dalam konferensi pers pukul 13.00 WIB dan khusus Jumat pukul 10.00 WIB secara live streaming youtube Protokol dan Komunikasi Pimpinan Blora,” tegas Dandim.

“Jika tidak mengetahui secara detail informasi tentang masyarakat yang terkena Covid-19, jangan ikut-ikutan menyebarkan berita tersebut. Karena itu bisa menimbulkan kepanikan atau kecemasan bagi orang lain. Semua informasi hanya melalui konferensi pers,” pungkasnya.***Tim Liputan.