Kasi Pengelolaan Sampah Dlh, Prih Hartanto, ST. : Dengan 3 R Ubah Sampah Menjadi Berkah.

NASIONAL132 Dilihat

BLORA, INFODESANEWS | Sampah bisa menjadi permasalahan yang sangat serius bila tidak ada penanganan dan pengelolaan  yang baik. Bank Sampah menjadi alternatif solusi pengelolaan sampah. Program Bank Sampah merupakan suatu sistem pengelolaan sampah secara kolektif dengan prinsip daur ulang mengunakan metode 3 R (Reduce, Reuse dan Recycle).

Dok. Peserta Pelatihan Pengelolaan Sampah 3R dengan Bank Sampah.

Terkait hal ini Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten (DLH) Blora menyelenggarakan Pelatihan Pengelolaan Sampah 3R dengan Bank Sampah.

Acara yang betempat di balai desa Kemiri, Kecamatan Jepon pada Selasa (2/2/2021)  ini di hadiri oleh Kepala DLH Blora, Ir. Dewi Tedjowati yang di wakili oleh Kasi Pengelolaan Sampah, Prih Hartanto, ST. Kasi Limbah Berbahaya dan Beracun (LB3), Bayu Himawan, ST. Praktisi Pengelolaan Sampah Drs. Didik Triarso, Praktisi Bank Sampah, Anis, Kepala Desa Kemiri, Warsito dan peserta pelatihan.

Dalam sambutannya Warsito, Kades Kemiri menyampaiakan terima kasih kepada DLH Blora yang telah melaksanakan pelatihan yang sangat bermanfaat, dengan harapan sampah rumah tangga di desa kemiri bisa mempunyai nilai ekonomis.

“Harapan saya apa apa yang di sampaikan dalam pelatihan mohon, di ikuti dengan seksama,  dipergunakan dan dilaksanakan sebaik baiknya, walaupun sampah apabila di tangani dengan serius akan mendatangkan hasil yang sebesar besarnya,” Ucap Warsito

Kasi LB3 DLH Blora, Bayu Himawan, ST. dalam paparan materinya menyampaikan bahwa secara umum sampah dikategorikan menjadi sampah Organik dan Anorganik, setiap sampah ada nilai ekonomisnya.

“Dalam pengelolaan Bank Sampah, Bank Sampah bisa menyalurkan kepada pengepul yang di tunjuk atau diubah menjadi barang jadi yang mempunyai nilai tambah,misal kerajinan, tas, dompet, piala dari bubur plastik, atau Batako, ” terang Bayu.

Praktisi pengelolaan sampah Drs, Didik Triarso dalam pemaparannya kepada peserta pelatihan menyampaikan untuk penanganan sampah organik salah satu solusi adalah dengan memanfaatkan Lalat Hitam atau Black Soldirer Fly (BSF), dimana larvanya menjadikan sampah organik sebagai makanannya dan residunya baik padat maupun cair bisa dimanfaatkan sebagai pupuk.

“Pulpa atau larvanya mengandung protein tinggi sehngga bisa djadikan pakan ternak seperti lele dan ayam, seandainya dijual harganya bisa mencapai Rp. 70.000 per Kg. Dalam budi daya BSF walaupun penguraian sampah  tidak menimbulkan bau, sehingga tidak menggangu lingkungan dan tidak menjijikan”. Ucap lelaki yang baru saja purna tugas dari DLH.

Kasi Pengelolaan Sampah DLH Blora, Prih Hartanto, ST, menerangkan  penerapan 3R bisa meningkatkan nilai tambah sampah sehingga bisa menjadi barang bernilai ekonomis dan perlu sebuah managemen dan organisasi dalam pengelolaannya agar omsetnya menjadi besar.

“Dengan metode 3R sampah mempunyai nilai tambah itu merubah sampah menjadi berkah,karena hasil dari daur ulang tadi bisa dijual, untuk itu monggo segera berembuk untuk memilih pengurus dan mencari nama Bank sampah panjenengan,” Ucap Tanto panggilan akrab Prih Hartanto.

Seusai pelatihan dengan dibimbing oleh Anis seorang penggiat dan praktisi bank sampah, peserta langsung berembuk dan bermufakat membentuk kepengurusan bank sampah yang akan dikelola. Setelah terbentuknya pengurus, disepakati untuk nama bank sampah tersebut adalah ALAM LESTARI, yang merupakan usulan dari Kades Kemiri, Warsito. Selanjutnya susunan pengurus dan nama Bank sampah akan disampaiakan pada  DLH Blora untuk diberikan SK dan pendataan. ***Hr/Red.

Berita Terkait

Baca Juga