Mafia BBM di Bumi Lamaranginang Nekat, Warga Menjerit: Banyak Mobil Tangki Siluman

banner 728x90

SULSEL, INFODESANEWS | Praktik pengisian bahan bakar minyak (BBM) ilegal kembali mencuat di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Fenomena ini terungkap setelah perwira penghubung (Pabung) TNI Kodim 1403/Palopo, Mayor CBA Marten Luter, memergoki langsung aktivitas mencurigakan di SPBU Kappuna Kecamatan Masamba, Senin (5/5/2025).

Dalam temuannya, Mayor Marten mendapati dua kendaraan mencurigakan- sebuah dump truk berwarna merah dan mobil Panther berplat DD 1602 AU yang sudah tidak berlaku plat nomornya sedang mengantri untuk mengisi solar dalam jumlah yang besar.

Yang mengejutkan, kata dia, kendaraan tersebut tampak tidak lagi difungsikan untuk keperluan niaga.

Perwira satu melati itu mengatakan, di dalam kabin mobil ditemukan puluhan jeriken serta kabel yang terkena tumpahan solar yang berisiko tinggi  memicu kebakaran.

“Mobil-mobil ini bukan lagi digunakan untuk angkut barang, mereka kerja bolak-balik hanya untuk isi solar dan pertalite. Ini sudah bukan kegiatan normal,” kata Mayor Marten Luter kepada wartawan.

Ia menyebutkan bahwa praktek ini tidak berdiri sendiri, melainkan bagian dari jaringan yang lebih besar.

BACA SELENGKAPNYA :  Bambang Soesatyo Tutup Diklat Rescue Otomotif Indonesia

“Saya menduga kuat ada keterlibatan para mafia BBM. Ini bukan cuma merugikan rakyat, tapi negara juga sangat dirugikan,” tegas Perwira menengah berpangkat Mayor itu.

Mayor Marten menambahkan bahwa aktivitas setiap juga ditemukan di SPBU Uraso, Kecamatan Mappedeceng, dan SPBU di Baloli, Kecamatan Baebunta.

Di lokasi-lokasi tersebut mobil modifikasi yang diduga kuat digunakan untuk menimbun BBM juga ditemukan ditengah mengantri dalam waktu lama.

“Modusnya sama di semua SPBU itu. Agar bisa menyimpan BBM dalam jumlah besar. Ini jelas-jelas pelanggaran,” ungkapnya.

“Mobil-mobil itu kini tidak lagi digunakan untuk mengangkut kelapa sawit, pasir, atau kerikil, melainkan telah beralih fungsi karena aktivitas ini dianggap lebih cepat menghasilkan keuntungan besar,” imbuhnya.

Keluhan juga datang dari warga dan sopir kendaraan pribadi maupun umum mereka mengaku kesulitan mendapatkan BBM karena antrian panjang yang didominasi oleh mobil-mobil mencurigakan.

“Kami susah sekali isi solar, mereka antri terus setiap hari,” ucap Baso’, salah satu sopir truk yang kesal atas kondisi tersebut.

BACA SELENGKAPNYA :  Gelar Pasukan Satuan Kodam IV/Diponegoro

Amir, warga lainnya bahkan menduga ada keterlibatan oknum pengelola SPBU dalam praktek ilegal itu.

“Sudah jadi pemandangan biasa mobil-mobil ini antre bawa jeriken. Kalau bukan ada kerja sama, mana mungkin bisa terus jalan bebas begini,” ujarnya dengan nada kecewa.

Amir dan sejumlah warga mendesak  Aparat Penegak Hukum (APH), khususnya Polres Luwu Utara, segera turun tangan dan menindak tegas para pelaku penimbunan serta pihak-pihak yang terlibat.

“Kalau ini terus dibiarkan, masyarakat makin susah dapat BBM, dan yang diuntungkan hanya segelintir orang yang bermain dengan cara curang,” tambah Amir.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak SPBU Kappuna maupun Aparat kepolisian setempat belum memberikan pernyataan resmi  terkait dugaan penimbunan BBM tersebut.

Namun tekanan publik untuk mengusut tuntas praktek ini semakin kuat, mengingat dampak ekonominya dan potensi bahayanya terhadap keselamatan warga jika tidak segera dihentikan.** Benny/Yustus

banner 728x90