Menpora Campurkan Tanah dan Air di Magelang

INFODESA138 Dilihat

MAGELANG, infodesanews.com – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Imam Nahrawi secara resmi mencampurkan tanah dan air dari 125 kabupaten/kota seluruh Indonesia di Kota Magelang, Jumat (8/9) malam. Tanah dan air ini merupakan bahan utama pembuatan Monumen Tanah Air Persatuan (MTAP) yang akan dibangun di puncak Gunung Tidar Kota Magelang.

Prosesi pencampuran tanah dan air ini digelar dalam rangkaian acara Malam Tirakatan memeringati Hari Olahraga Nasional (Haornas) XXXIV tahun 2017 di Alun-alun Kota Magelang. Prosesi diawali dengan pemukulan kentongan dan dimulai pencampuran dari alat yang berupa bambu dan kendi.

Turut mendampingi prosesi, Deputi 3 Kemenpora RI, Raden Isnanta dan Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito. Lalu mengikuti prosesi Wakil Wali Kota Magelang, Windarti Agustina dan segenap anggota Forkompimda serta para kepala daerah atau yang mewakili. Prosesi berjalan khidmat dan Menpora berkesempatan melihat tanah dan air di dalam wadah yang diletakkan di atas oncor yang berdiri tegak di bawah patung Pangeran Diponegoro.

Menpora Imam Nahrawi mengatakan, rangkaian kegiatan Haornas sangat panjang. Salah satunya yang sangat penting adalah Gowes Pesona Nusantara (GPN) yang melibatkan ribuan pegowes dari ratusan daerah yang turut serta dan bersama-sama finish di Kota Magelang.

“Tidak sekadar gowes, mereka juga membawa tanah dan air dari kota masing-masing. Bukan sembarang tanah dan air yang diambil, tapi merupakan tanah dan air yang diambil dari tempat-tempat mulia, agung, dan Kramat,” ujarnya di sela acara.

Adanya GPN yang membawa tanah dan air ini, dia mengaku merasakan semangat yang begitu besar dari peserta. Tanah dan air yang dibawa untuk kemudian dibuat monumen bukan sekadar simbol kebersamaan, tapi juga pesan bahwa, tanah dan air ini harus dirawat serta dijaga selama-lamanya.

“Hal itu juga simbol kesungguhan kepala daerah dalam persatuan. Perbedaan bukan penghalang untuk kita bersama dan maju. Gunung Tidar nanti akan menjadi saksi sejarah berdirinya monumen MTAP yang bahannya tanah dan air dari ratusan daerah di Indonesia,” katanya.

Deputi 3 Kemenpora RI, Raden Isnanta mengemukakan, dari semula hanya 90 kota/kabupaten yang terlibat, berubah menjadi 125 daerah yang ikut menyerahkan tanah dan airnya untuk dibangun menjadi monumen. Hal ini menunjukkan antusias daerah yang sangat besar.

“Tanah dan air ini dihimpun melalui proses yang mengandung nilai spiritual hebat. Ada yang diambil dari tempat bersejarah, kramat, bahkan ada yang diambil dari titik tengah lautan dan lembah yang dalam. Benar-benar luar biasa,” jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito mengutarakan, peristiwa ini sangat luar biasa dan bersejarah dalam menyatukan tanah-air dari ratusan daerah di bumi pertiwi. Ia pun bangga kotanya menjadi tempat berdirinya monumen nanti.

“NKRI harga mati terbukti dengan acara ini dan nanti berdirinya monumen MTAP di puncak Gunung Tidar sebagai Pakuning Tanah Jawa. Kami siapkan dana dari APBD Perubahan tuk bangun monumen itu dan mudah-mudahan akhir tahun dah berdiri,” ungkapnya. (Awe)

Berita Terkait

Baca Juga