Ia kemudian meminta uang sebesar Rp4,2 juta untuk membeli minyak tambahan.
Tak berhenti di situ, pelaku mulai menjalankan aksinya dengan berpura-pura kesurupan, memuntahkan cairan merah yang menyerupai darah, dan mengeluarkan jarum berwarna emas dari mulutnya—semua telah dipersiapkan sebelumnya.
Ia kemudian mengatakan bahwa pengobatan harus disertai dengan media emas agar penyakit “berat” suami korban bisa dipindahkan.
“Korban percaya dan akhirnya menyerahkan perhiasan emas seberat 85 gram dan satu buah liontin bermata intan kepada pelaku,” kata Kasat
Pelaku berdalih emas tersebut harus dibawa ke gurunya di Aceh untuk dibersihkan dari pengaruh gaib. Namun, hingga berbulan-bulan kemudian, emas tak kunjung dikembalikan.
Belakangan diketahui, emas itu dijual oleh pelaku kepada seorang pedagang emas seharga Rp97,75 juta dan digunakan untuk membiayai pernikahannya.