Pjs Bupati Lutra Kopi Bareng bersama Wartawan Media Cetak dan Online di Bumi Lamaranginang

NASIONAL132 Dilihat

SULSEL(LUTRA), INFODESANEWS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara (Lutra) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar kopi bareng bersama sejumlah Wartawan Cetak yang tergabung di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Jurnalis media online yang tergabung di JOIN (Jurnalis Online Indonesia) yang bertugas di Kabupaten Luwu Utara.

Kegiatan yang difasilitasi Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah(Setda) Lutra, Abdul Hamid berlangsung di HDS and Eatery Masamba, Senin (12/10/2020).

Mengawali kegiatan tersebut, Kabag Protokol dan Komunikasi Setda Lutra, Abdul Hamid mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memperkokoh hubungan sinergitas antara Pemkab Lutra dengan jurnalis yang bertugas di Bumi Lamaranginang julukan Kabupaten Luwu Utara.

“Kegiatan ini sudah direncanakan dan ingin dilaksanakan. Namun, karena Pjs Bupati Lutra Iqbal Suaeb masih banyak kegiatan, makanya baru hari ini dapat kita laksanakan”, ungkap Igho panggilan akrabnya Kabag Protokol dan Komunikasi.

Selanjutnya, Ketua PWI Korda Lutra, Junaidi didampingi Ketua JOIN Lutra Rizal mengatakan, wartawan harus mengutamakan keakuratan berita dan tetap berpedoman pada kode etik jurnalistik dan UU Pers nomor 40 tahun 1999.

Kemudian, dalam kesempatan itu, Junaidi dan Rizal juga meminta kepada teman wartawan baik cetak dan online yang ada di Bumi Lamaranginang untuk netral dalam menghadapi suasana politik pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Luwu Utara pada 9 Desember 2020 nanti.

“Ini juga jadi perhatian kita soal netralitas. Kami sarankan kepada kawan-kawan untuk tetap menjunjung tinggi netralitas sebagai wartawan profesional. Jangan sampai membuat berita yang tidak benar, berat sebelah maupun menyudutkan kelompok lain”, ungkap mereka.

Sementara itu, Pjs Bupati Luwu Utara, Iqbal Suaeb dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah dan Media tidak dapat dipisahkan, baik media cetak, televisi maupun media online merupakan mitra kerja yang sangat penting.

“Jurnalis mempunyai peran yang sangat besar dalam mengisi pembangunan di Pemerintahan ini. Dengan keberadaan teman-teman Pers/Wartawan, maka jendela dunia dapat terbuka sepanjang hari”, ungkap Iqbal Suaeb dalam acara perdananya dengan insan Pers di Lutra, sekaligus memperkenalkan diri serta menjelaskan apa perbedaan Pj, Pjs, Plt dan Plh.

Pjs Bupati Lutra memberi nomor ponselnya kepada Wartawan di coffee morning tersebut, kalau ada yang mau dibicarakan/dikonfirmasi, “silahkan langsung kontak saya dan jangan melalui WhatsApp karena kadang tidak terbaca pesan, bukan saya sengaja, tapi kadang terlewati karena banyaknya groub WA di ponsel saya,” ucap Iqbal Suaeb

Mantan Penjabat Walikota Makassar ini, menjawab pertanyaan dari Syahruddin, Wartawan Harian Fajar yang mengatakan apa program Pjs Bupati Lutra?

Iqbal Suaeb dengan spontan dan sigap menjawab, bahwa program seorang Pjs Bupati secara khusus tidak ada. Pjs Bupati, kata Iqbal hanya bertugas melancarkan dan menyukseskan pelaksanaan Pilkada, serta mempercepat penanganan covid-19.

” Pjs itu tidak boleh kajili-jili, dia harus survive dengan apa hang sudah ada. Pjs tidak boleh bikin sesuatu perencanaan atau bikin program prioritas,” jelas Iqbal Suaeb dengan dialegnya.

Yang dilakukan seorang Pjs Kepala Daerah, bagaimana mengharmonisasikan dalam mengawal proses Pilkada dan penanganan virus corona, termasuk mengawal APBD Perubahan dan APBD Pokok, supaya tetap berjalan sesuai jadwal.

” Intinya, mengawal semua program yang sudah ada, termasuk program-program dari pusat agar tetap berjalan, sehingga masyarakat bisa merasakan faedahnya,” tandasnya.

Dengan kehadiran media baik cetak dan online di Kabupaten yang berjuluk Bumi Lamaranginang ini, sangat membantu Pemkab dalam penyebar luasan informasi hingga ke masyarakat dan Pemkab Lutra akan terus membangun kebersamaan dengan insan Pers yang bertugas di Lutra ini.

“Mari kita senantiasa bergandengan tangan serta bersinergi dalam membangun Bumi Lamaranginang untuk lebih baik lagi. Insan Pers yang berfungsi sebagai penyelaras dalam memberikan kritikan hendaknya juga harus seimbang dan tidak menjustice, sehingga objeck dari pemberitaan yang disajikan oleh wartawannya tidak terkesan mengada-ada atau hoax”, tukasnya. (yustus)

Berita Terkait

Baca Juga