Program READSI 2019 dari IFAD Fokus & Terukur Pemberdayaan Regenerasi Petani Pedesaan

INFODESA210 Dilihat

LUWU UTARA (SULSEL), INFODESANEWS – Program dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia(RI) melalui Dinas Ketahanan Pangan(DKP) Luwu Utara, berupaya menyiapkan secara detail program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling – Up Innitiative (READSI) sehingga pemanfaatan bantuan dana dan hibah dari International Fund for Agricultural Development (IFAD) oleh pemerintah baik Provinsi/Kabupaten/Kota lebih fokus dan terukur hasilnya bagi kepentingan dan kemajuan masyarakat pedesaan khususnya petani.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Lutra, Alauddin Sukri pada 28 Kelompok Wanita Tani(KWT). Kegiatan Hari Temu Lapang Petani (Farmer’s Field Day) dipusatkan di lapangan Desa Arusu Kecamatan Malangke Barat, Rabu(9/10).

Alauddin Sukri mengatakan, proyek Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling – Up Innitiative (READSI) dimana didukung IFAD untuk memberdayakan rumah tangga pedesaan dengan keterampilan, kepercayaan dan sumber daya untuk meningkatkan pendapatan dan penghidupan secara berkelanjutan melalui pendekatan program yang terukur, sehingga output kegiatan ini petani memiliki informasi tentang tekhnologi baru komoditas tanaman pangan, terkhusus komoditi padi, jagung, buah, sayuran dan tanaman pekarangan meningkat,” terang Kepala DKP.

Sementara Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani mengharapkan, kegiatan READSI fokus pada dua kegiatan pokok yakni pemberdayaan petani dan regenerasi petani, karena keduanya merupakan fokus dari pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla yang diamanatkan kepada Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman untuk mencapai target ketahanan pangan nasional.

“Pemberdayaan petani lanjut Indah menjadi fokus untuk meningkatkan kapasitas petani melalui penguatan kelembagaan petani yang didukung upaya peningkatan kemitraan petani dengan sumber-sumber permodalan, sumber-sumber sarana produksi pertanian, sumber informasi pasar dan akses ke pasar sehingga pendapatan keluarga petani meningkat,” kata Indah seraya menambahkan bahwa saya ingin meluhat ada perubahan yang nyata dari kelompok penerima program.

Kalau program ini sukses, Pemda akan mereplikasi. Luwu Utara harus menjadi contoh sukses program READSI, terjadi pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan yang akan dipetik hasilnya secara ekonomi oleh petani.

Menurutnya, hal itu selaras dengan pengembangan korporasi pertanian dari Kementan sejak tiga tahun lalu dengan pendekatan pada kelembagaan petani melalui koperasi, kelompok usaha bersama dan penguatan kelompok tani (Poktan) maupun gabungan kelompok tani (Gapoktan).

“Fokus kedua adalah regenerasi petani untuk meningkatkan minat generasi muda kembali ke pertanian, dan bangga menjadi petani. Kalau kedua hal ini berjalan selaras maka pertanian di Bumi Lamaranginang julukan Luwu Utara maupun Nasional akan menjadi penopang utama kehidupan bangsa dan negara,” terang Bupati Indah.

Pada temu lapang tersebut dihadiri ratusan petani, Bupati Indah didampingi Kepala DKP Alauddin Sukri, Kadis TPHP H.Armiady, Camat Malangke Barat Sulpiadi langsung memanen sayuran segar tanpa pestisida di area KWT Rajawali dan KWT Mula Harapan.(yustus)

Berita Terkait

Baca Juga