RMI Banyumas Akan Bentuk Satkorcovid-19

NASIONAL115 Dilihat

PURWOKERTO, INFODESANEWS – Rapat Covid-19 yang dilaksanakan pada hari Senin (28/9/2020) difokuskan pada kasus santri pondok pesantren yang tertular virus Corona. Acara ini dilaksanakan di Pendopo Sipanji Purwokerto yang dihadiri oleh Bupati, Wakil Bupati, perwakilan DPRD, MUI, PCNU, Kejaksaan, TNI, POLRESTA, kepala dinas, Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama, perwakilan pondok pesantren, dan perwakilan dari organisasi lain.

Kepala Dinas Kesehatan Banyumas, Sadiyanto, S.K.M., M. Kes. mengatakan kasus Covid di Banyumas sudah mencapai 516 positif dengan total pasien sembuh 345 orang.

“Total positif Covid di Banyumas sudah mencapai 516, total pasien sembuh 345 orang dengan jumlah positif tertinggi pada bulan September yaitu 206 orang dengan total swab yang sudah dilaksanakan sebanyak 12.436,” tuturnya.

Sadiyanto menambahkan, para santri yang sakit nantinya akan diadakan program screening yang akan dilaksanakan dengan kerjasama bersama puskesmas. Yang dilaksanakan dengan melihat pondok pesantren mana yang lebih urgent, sehingga dapat di atasi terlebih dahulu dan dapat diketahui hasilnya dalam sebulan kedepan bahwa pondok pesantren tersebut sudah clear.

“Screening ini dilakukan dengan melihat urgensi dilapangan, melihat mana dulu yang lebih urgent. Sehingga dapat diketahui sebulan kedepannya bahwa pesantren sudah clear”, ujarnya.

Dengan adanya kasus Covid yang menimpa para santri di pondok pesantren ini, Ketua RMI Nahdlatul Ulama KH. Dr. Roqib, M.Ag yang merupakan ikatan pondok pesantren di bawah koordinasi NU mengatakan akan di koordinasikan antara RMI provinsi Jawa Tengah yang memiliki program Jogo Santri Jogo Kyai dengan FKPP, Gubernur, dan Dinkes. Ketua RMI mengatakan akan membentuk Satkorcovid19,

“Satkorcovid19 ini nantinya bertugas untuk melakukan pemetaan diinternal dan juga melakukan edukasi bersama RMI pusat secara online”, ujarnya.

Mengenai permasalahan yang terjadi dipesantren, KH. Dr. Roqib, M.Ag mengatakan banyak santri yang mengeluh mengenai kedatangan pihak Dinkes.

“Banyak santri yang lari tunggang-langgang ketika mendengar adanya kabar akan diadakan swab dan ketika mendengar sirine ambulance yang datang ke pondok pesantren”, tambahnya.

Dalam rapat tersebut Bupati Banyumas Ir. Achmad Husein mengatakan tidak akan mengambil langkah apapun sebelum melakukan koordinasi dengan Kesatuan Covid RMI.

”Untuk masalah ini sebelum melakukan tindakan, harus melakukan koordinasi dengan kesatuan Covid RMI. Kemudian membuat organisasi yang terdiri dari seluruh perwakilan organisasi yang bertujuan untuk mengkoordinasikan mengenai langkah yang dapat dilakukan yang kemudian diketahui oleh seluruh perwakilan organisasi.” ungkapnya.

Berita Terkait

Baca Juga