Untuk merayakan hari lahir Pancasila, Ganjar mempersembahkan “Bulan Pancasila” untuk generasi muda Jawa Tengah.

NASIONAL87 Dilihat

SEMARANG, INFODESANEWS | Gubernur Jawa Tengah (Jawa Tengah) Ganjar Pranowo punya cara tersendiri dalam menyambut hari lahir Pancasila tahun 2022 yang diperingati setiap tanggal 1 Juni setiap tahunnya.

Cara terpisah adalah menghadirkan rangkaian kegiatan bagi generasi muda Jawa Tengah dalam kegiatan ‘Bulan Pancasila’ selama sebulan penuh.

Mengawali aksi, Ganjar meluncurkan dialog penguatan kedaulatan bangsa pada Rabu (1/6/2022) di Gradhika Bhakti Praja dengan topik “Pancasila dan Milenial Multikultural di Jawa Tengah”.

Dalam keterangan tertulis yang diterima pada Rabu, Ganjar mengatakan: Kami telah menyiapkan rangkaian acara yang akan berlangsung selama sebulan dan hari ini dimulai dengan percakapan dengan generasi muda.

Sejak saat itu, Ganjar berharap dialog dengan generasi muda dan intelektual multikultural juga akan terjadi di bidang lain dengan topik mulai dari masalah ekonomi hingga masalah budaya.

Ganjar mengatakan, rangkaian aksi tersebut mengikuti pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyerukan persatuan bangsa untuk membela Pancasila.

“Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap pelaksanaan bagi generasi muda akan membuahkan hasil, dan kegiatan ini benar-benar dapat menghidupi generasi muda,” jelas Ganjar.

Selain memperingati hari lahir Pancasila, rangkaian Bulan Pancalia juga memperingati Bulan Bung Karno yang akan disambut dan dihadiri oleh kubu nasional di Jawa Tengah.

“Bung Karno punya resep yang sangat kental. Namanya Mustika Rasa. Dipamerkan dalam kegiatan ini dan kami berharap mahasiswa dari berbagai pulau dan suku di Jawa Tengah dapat membawa masakan dari daerahnya masing-masing,” kata Ganjar.

Kami juga berharap kegiatan menyambut bulan Pancasila menjadi wadah bagi para intelektual muda untuk berdiskusi bersama.

“Ngomong-ngomong, di arena politik, konsep kedaulatan dibahas dan di ekonomi dibahas kemerdekaan, yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Kami juga dapat mengundang pakar budaya untuk berbicara tentang sifat kontekstual waktu kita dan terlibat dalam lebih banyak peran komunitas, ”pungkasnya.***Myd/Red

Berita Terkait

Baca Juga