Warning Jangan Coba Nyelonong Masuk Desa Yah? Forkopincam Sabsel Intens Patroli

NASIONAL127 Dilihat

SULSEL(LUTRA), INFODESANEWS – Forkopimcam Sabbang Selatan intens patroli setiap malam di Posko Posko Covid-19 penanggulangan virus yang menakutkan dan sudah mendunia ini.

Hal ini disampaikan Camat Sabbang Selatan (Sabsel) Kabupaten Luwu Utara (Lutra) Sulawesi-Selatan (Sulsel), Fatmawati Beddu Syam pada wartawan media ini melalui jejaring WhatsApp, Senin (4/5/2020) bahwa Minggu (3/5/2020) kami Forkopimcam Sabsel melaksanakan patroli monitoring dan memberi edukasi serta semangat pada petugas Posko Desa dan relawan desa.

” Bahwa janganki coba-coba nyelonong masuk ke Desa Tete Uri, Bone Subur, Batu Alang dan Desa-Desa yang ada di Kecamatan Sabsel Kabupaten Lutra, bisa-bisa kena teguran keras oleh warga desa. Pasalnya, Pemerintah Desa telah menerapkan Karantina mandiri di setiap Desa untuk mendata warga yang datang mudik atau keluar mudik,” tutur Fatmawati Camat Sabsel, seorang perempuan tangguh.

Camat Fatmawati dan personil Polsek Sabbang intens patroli dan monitoring wilayah di tiap Posko Covid-19 untuk tujuan memberi semangat petugas Posko dan relawan sambil mengedukasi pentingnya selalu pakai masker dan hidup pola bersih, dan memperkuat kegotongroyongan warga menangkal Virus menakutkan ini.

“Karantina wilayah Desa memang perlu untuk mendata warga yang mau mudik, tolong sampaikan pada ana’ta, keluargata, saudara-saudarita yang di luar daerah janganmi dulu pulang ke kampung, lihatki orang tuata, saudara-saudarita dan masyarakat dikampungta untuk jangan ada penularan virus corona dari Orang Tanpa Gejala (OTG) ini,” pesan Camat perempuan tangguh di Kecamatan Sabbang Selatan ini.

Karantina Desa atau populernya lockdown tiap Desa itu, diungkapkan Camat Sabbang Selatan yang juga Plt Kepala Desa Tete Uri, Fatmawati Beddu Syam adalah perlu untuk membatasi warga pendatang maupun pemudik memasuki wilayah desa. Warga yang bekerja atau berdomisili di luar daerah daerah pun diimbau untuk tidak pulang dulu.

“Bukan lockdown atau karantina desa secara penuh, jika secara penuh warga dilarang berinteraksi dan beraktivitas di luar rumah,” tuturnya melalui via jejaring WhatsApp, Senin (4/5/2020).

Camat perempuan tangguh ini melanjutkan, di Desa Tete Uri, Bone Subur dan Batu Alang, kemarin Minggu (3/5/2020) kami bersama personil Polsek Baebunta serta Bhabinsa mengimbau warga tetap bisa bekerja dan berkegiatan di luar daerah. Hanya saja setiap keluar masuk wilayah desa, warga harus terlebih dahulu melalui “Posko Tanggap Corona” di setiap Desa di wilayah Kecamatan Sabbang Selatan.

“Di setiap posko di Kecamatan Sabsel ada penyemprotan disinfektan, pendataan warga yang datang dan keluar,” tuturnya lagi.

Sedangkan untuk pemudik yang terlanjur pulang wajib melapor ke Posko di batas Kabupaten Luwu-Lutra di Saluampak Desa Mari-Mari dan juga akan didata kembali di setiap Posko di Desa. Meskipun tidak terdapat gejala Corona Covid-19, mereka harus menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari para pemudik itu.

Karantina Desa diawasi dengan ketat oleh warga. Setiap Rukun Tetangga/Kepala Dusun memegang data pemudik, terutama dari daerah-daerah zona zona merah. Hal itu dimaksudkan untuk pemeriksaan, memastikan warga keluar masuk sudah disterilisasi di posko utama.

“Mudah-mudahan Pandemi Covid-19 ini cepat berakhir, mari kita selalu berdoa pada yang Maha Kuasa untuk menghindarkan kita di Kecamatan Sabbang Selatan ini dari virus menakutkan,”harap Fatmawati.

Sekadar diketahui kita di Luwu Utara, sudah ada 20 orang santri yang terkonfirmasi Positif Corona, sementara ini belum ada masyarakat Sabbang Selatan yang Positif Corona, oleh sebab itu mari kita bersama-sama gotongroyong pencegahan Virus yang menakutkan ini. (yustus)

Berita Terkait

Baca Juga