Penyuluhan akan Bahaya HIV/AIDS dilingkungan Prajurit TNI

INFODESA19 Dilihat
Blitar, Infodesanews.com – Upaya pencegah penyakit HIV/AIDS dilingkungan Prajurit TNI, beserta seluruh anggota keluarganya, Kodim 0808/Blitar bekerjasama dengan dan denkesyah madiun Kesdam V  Brawijaya mengadakan penyuluhan kesehatan tentang HIV/AIDS.
 
Bertempat digedung aula Makodim Jln Ahmad Yani No 6 kota Blitar dengan mengusung tema “Dengan semangat HUT TNI ke 72 kita Bebaskan Prajurit TNI, PNS dan keluarganya dari Bahaya HIV AIDS”Senin (27/11)
 
Kegiatan Penyuluhan kesehatan ini juga di hadiri oleh Kepala Polkes Kodim 0808/Blitar Kapten Ckm Suwito Utomo, kapten Cpm Yudi selaku Dansub Denpom V/1-3 Blitar,Lettu Ckm Wiji Santoso perwakilan Yonif 511/DY, Dr Titik Amelia Sholihana sebagai narasumber, dan diikuti 100 orang Prajurit TNI dan PNS,
 
Kapten Ckm Suwito selaku Kepala Polkes kodim 0808/Blitar mengatakan, tujuan kegiatan ini di gelar agar semua para anggota TNI dan PNS dapat mengetahui akan bahaya serta penularanya,, Tuturnya,,
 
Lanjut Dr Titik menerangkan selaku pemberi materi “AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh. Virus ini hanya dapat menginfeksi kepada tubuh manusia, sehingga akan membuat tubuh manusia turun sistem kekebalannya. “terangnya.
 
Sedangkan HIV, lanjut Dr Titik menjelaskan, penularan penyakit HIV didapatkan melalui darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu. Penularan melalui ibu yang terkena HIV kepada bayi yang dikandungnya dapat terjadi selama masa proses kehamilan, dan proses menyusui.
 
“Perilaku yang dapat menyebabkan  terinfeksi HIV di antaranya suka berganti-ganti pasangan, tidak menggunakan kondom serta penggunaan narkoba dengan cara melalui suntik yang tidak steril dalam menggunakannya bersama-sama” ujarnya.
 
Oleh karena itu, Dr. Titik Amelia menambahkan, dalam pencegahannya bagi yang belum menikah dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan sex,  saling setia pada satu pasangan tentunya yang tidak terinfeksi HIV,  dan pergunakan kondom setiap kali berhubungan seks yang berisiko, serta hindari penggunaan jarum suntik secara bergantian dan tidak seteril.”Pungkasnya.(Ar)