“Swamenda Jagung 2025 ini merupakan target strategis nasional dalam mewujudkan kemandirian pangan dan menekan impor. Ini ditempuh melalui gerakan tanam serentak sejuta hektare serta sinergi lintas sektor, termasuk peran aktif kepolisian,” ujar Egi.
Egi mengungkapkan, berdasarkan data BPS 2025, Lampung Selatan menempati peringkat kedua produsen jagung terbesar di Provinsi Lampung. Total luas tanam mencapai 127.718 hektare dengan produksi 783.027 ton dan produktivitas 6,13 ton per hektare. Kecamatan Penengahan menjadi penyumbang terbesar dengan produksi 89.797 ton.
Egi juga menyampaikan, sejumlah langkah telah dilakuan pemerintah daerah, seperti penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) jagung oleh Bulog sebesar Rp5.500/kg, serta bantuan benih untuk 5.000 hektare lahan reguler dan 202 hektare lahan tumpang sari mitra Polri. Selain itu, telah disalurkan enam unit corn sheller dari hibah Dinas TPHBUN.
Dalam siaran virtual dari Kalimantan Barat, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan dukungan penuh Polri terhadap program Swasembada Jagung Nasional.
Ia menyebut, program ini menargetkan penanaman seluas satu juta hektare dengan potensi panen hingga 10 juta ton per tahun. Saat ini, sebanyak 136.563 kelompok tani telah diberdayakan. Di wilayah Bengkayang sendiri, panen telah mencapai 218,5 hektare.