Film Suar Dari Blora tidak hanya menjadi penghormatan terhadap Pramoedya Ananta Toer, tetapi juga menjadi bukti bahwa semangat kreatif dan perjuangan melawan keterbatasan dapat terus hidup melalui seni, baik sastra maupun mural.
Sementara itu, Kordinator Se-Abad Pram, Exi Wijaya mengatakan, kita jadikan ruang-ruang publik tembok-tembok kosong di Blora untuk menggambar Pram, ide gagasan, intinya kami mewarisi spirit perjuangan, spirit api yang terus membara dalam diri kami.
“Spirit ini yang menggerakkan kami untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi masyarakat,” ujarnya
Lanjutnya, terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan menonton pertunjukan, serta harapan bahwa semangat ini dapat terus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.*Red