Mengenal Lebih Dekat Seni Karawitan Marsudi Budaya Kelurahan Mojo Pasar Kliwon

SOLO -INFODESANEWS,  Sebagai upaya pelestarian budaya Jawa warga RW 07 Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon Surakata telah membuktikan dengan membentuk sebuah Paguyuban Seni Karawitan yang diberi nama ‘Marsudi Budaya’. Paguyuban Karawitan ini didirikan pada tahun 2016 yang di Pimpin oleh Bapak Wahono sebagai Ketua/Penasihat.

Kegiatan latihan bersama selalu dilaksanakan dalam waktu tertentu menjelang lomba atau kegiatan rutin lainya. Paguyuban Seni Karawitan yang selalu tampil dalam acara di tingkat kelurahan dan kecamatan ini beranggotakan oleh Keluarga yang memang beberapa diantaranya memiliki bakat dan kemampuan dalam bidang seni karawitan. Paguyuban Seni ini adalah sebagai bentuk kegiatan positif dan untuk menjaga keutuhan budaya jawa. Harapannya paguyuban ini bisa sampai go public lokal maupun nasional sehingga mampu membuat sebuah pertunjukan yang apik.

Warga RW 7 Kelurahan Mojo Kecamatan Pasar Kliwon Surakarta sangat antusias dalam latihan karawitan menjelang event lomba ditingkat kecamatan. (foto:dok)

Awal ide dibentuknya paguyuban ini adalah kecintaan warga RW 7 terhadap seni karawitan. Harapan ke depan Paguyuban Seni ini dapat terus lestari dan memiliki nilai dan unsur pelestarian budaya. Indonesia memang terkenal sebagai negara yang memiliki banyak sekali kebudayaan, salah satunya dalam bentuk musik tradisional. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki seni musik tradisional yang menjadi ciri khas masing-masing. Sehingga hal tersebut membuat negara kita semakin kaya akan adat budaya.

Seni musik Karawitan merupakan seni yang bisa di bilang sebagai seni tertua yang terlahir di tengah-tengah masyarakat Jawa. Sebuah seni musik yang menawarkan keindahan yang begitu halus dan memiliki fungsi dan memiliki fungsi estetika yang sarat dengan nilai sosial, moral, dan spiritual.

Dengan mengusung misi melestarikan budaya sekaligus sebagai ajang kerukunan, yang menjadi tujuan utama dibentuknya sanggar seni Karawitan Marsudi Budaya. “Jadi sanggar ini juga sebagai ajang memper erat tali silaturahmi belajar Karawitan bersama, tanpa mandang siapa pun disini jadi bisa semakin rukun,” kata Wahono selaku pendiri sanggar seni Karawitan Marsudi Budaya.

Lebih lanjut dikatakan bahwa kepedulian dan kebersemaan memang sangat penting untuk melestarikan kebudayaan, sehingga tidak hanya sekedar tau saja. Sebagai tanggung jawab dalam melestarikan kebudayaan juga harus melalui tindakan.

“Leluhur suatu bangsa itu sumbernya dari budaya kalau Indonesia ingin menjadi bangsa yang luhur itu kan harus punya budaya dan itu harus kita pertahankan, jangan jadi bangsa yang suka mengadopsi karena warisan leluhur kita itu sangat luar biasa alat musik gamelan ini satu satunya di dunia tidak ada yang menyamai,” tambah Wahono.

Selain itu, Karawitan sebagai pemersatu tali silaturahmi para nggotanya. Karena bermanfaat merangkul warga sekitar Mojo sebagai anggota ataupun pemain karawitan.”Dengan di adakan kegiatan ini bisa sebagai ajang temu kangen, supaya tetap erat, dalam menjalin silaturahmi,” ujarnya.

Wahono menjelaskan bahwa perubahan sosial sebagian besar masyarakat sudah menganut konsep hidup ekonomis dan praktis dimana salah satunya adalah berdampak pada Seni Karawitan ini. Dahulu keberadaan seni Karawitan pada sebuah hajatan adalah sebuah hal wajib dan menjadi primadona bagi masyarakat. “Orang akan senang mendengarkan dan menikmati suara dari seni Karawitan dengan minum kopi, ngobrol dan makan makanan yang disediakan hingga larut malam. Namun Fenomena itu sudah jarang di temui bahkan hanya sebuah bunyi sound saja,”pungkasnya.

Sebagai pewaris seni Karawitan, Wahono  berkewajiban untuk menjaga keberadaan seni karawitan agar tetap eksis dan lestari di tengah masyarakat. Jika kita tidak bertanggung jawab maka sudah di pastikan seni Karawitan akan punah. (Panut JP/Her/Red Slo)

Berita Terkait

Baca Juga