Kasus tawuran ini mendapat perhatian luas dari masyarakat dan pihak sekolah. Salah satu orang tua pelaku, mengungkapkan rasa kecewanya terhadap tindakan anaknya yang ikut terlibat dalam aksi kekerasan tersebut.
“Kami sebagai orang tua tentu sangat menyesalkan kejadian ini. Kami berharap kepolisian dan sekolah bisa memberikan pembinaan agar anak-anak tidak mengulangi perbuatannya,” ujarnya.
Kejadian ini bermula dari ajakan tawuran melalui media sosial, yang kemudian disepakati oleh kelompok pelajar dari beberapa sekolah di Kalianda. Tawuran terjadi di Jalur Dua Desa Hara dan menyebabkan keresahan masyarakat sekitar. Beruntung, kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa.