Komisi C DPRD Lampung Selatan, Terima Pelajar Perwakilan Pengunjuk Rasa

INFODESA, PERISTIWA154 Dilihat

INFODESANEWS, LAMPUNG SELATAN — Ratusan masa yang tergabung dalam Forum Rakyat Lampung Selatan (Forlas) dan pelajar sekolah Kalianda, menggelegar aksi di depan Kantor DPRD setempat, Kamis (25/9/2019)

Dalam orasinya ratusan masa yang didominasi para pelajar dari SMK Kalianda itu menolak dan meminta agar DPRD Lampung Selatan. ikut menolak Pasal-Pasal Kontroversial dalam RUU KUHP yang dianggap mengkebiri kebebasan.

Berdasarkan pantauan Infodesanews.com, di Lapangan, Tampak 7 orang perwakilan dari pelajar diterima langsung oleh anggota DPRD Lampung Selatan, Jenggis Khan Haikal dari fraksi Demokrat, Andi dari fraksi PKS, Rosdiana dari fraksi PDI-Perjuangan dan sejumlah anggota DPRD Lampung Selatan, lainya di ruang Komisi C DPRD setempat,

Salah seorang perwakilan pelajar Pandu Satmita, menyampaikan bahwa menolak UU KPK dan meminta untuk membatalkan RUU KUHP yang di anggap Kontoversial serta tentang UU pembakaran hutan yang tidak jelas,

Dalam dialognya Anggota DPRD Lampung Selatan, dari fraksi Demokrat Jenggis Khan, memahami maksud dan tujaan para pelajar itu.

“Adek-adek jangan khawatir terkait RUU KPK, kami akan menindak lanjuti dan menyampaikan tuntutan adek-adek ke DPR RI pusat, Sementara RUU KUHP saat masih ditolak dan masih dalam kajian, Karena DPR adalah wakil rakyat, dan suara rakyat adalah suara tuhan yang harus disampaikan,” kata Politisi dari fraksi Demokrat itu dihadapn perwakilan para pengunjuk rasa.

Dijelaskan “Untuk pembakaran lahan sudah jelas ada UU nya, Sekarang Pak Jokowi, Gubernur, Bupati dan aparat Hukum lainya melakukan tindakan tegas terhadap pelaku pembakaran Hutan. Masalah pembakaran hutan yang terjadi di Lampung Selatan, Kita akan haering dengan dengan Dinas Kehutanan Provinsi Lampung.” imbuhnya.

Menurut Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Kalianda, Ismargono, aksi yang di lakukan oleh para pelajarnya itu merupakan tindakan spontan, dan tidak ada arahan sama sekali dari pihak Sekolahan, Tau-tau meraka sudah bergabung dengan SMK lain.

“Ya mungkin mereka terbawa arus dan menanggapi dengan adanya isu Nasional yang saat sedang menjadi sorotan masyarakat luas.” kata dia. (Sg)

Berita Terkait

Baca Juga