SAMPIT, INFODESANEWS | Sebanyak 27 kelompok peserta, terdiri dari pelajar SLTP, SLTA, majelis taklim, organisasi perempuan seperti PKK, serta perwakilan kelurahan se-Baamang, turut memeriahkan acara. Rata-rata dalam satu kelompok ada 25 hingga 40 orang. Tiap peserta membawa obor, lampion warna-warni, hingga miniatur Masjidil Haram dan Ka’bah yang dibawa oleh anak-anak berpakaian ihram.
Ribuan obor menerangi Jalan Cristophel Mihing, Kecamatan Baamang, Kota Sampit, menjadi lautan cahaya yang memukau, Kamis malam (5/6/2025).
Sebanyak 27 kelompok peserta, terdiri dari pelajar SLTP, SLTA, majelis taklim, organisasi perempuan seperti PKK, serta perwakilan kelurahan se-Baamang, turut memeriahkan acara. Rata-rata dalam satu kelompok ada 25 hingga 40 orang. Tiap peserta membawa obor, lampion warna-warni, hingga miniatur Masjidil Haram dan Ka’bah yang dibawa oleh anak-anak berpakaian ihram.
“Kegiatan ini rutin kami laksanakan setiap tahun. Pawai obor bukan hanya syiar Idul Adha, tapi juga menjadi salah satu cara kami mendukung program wisata religius Kabupaten Kotawaringin Timur,” kata Sufiansyah, Camat Baamang sekaligus Ketua Panitia Pawai Obor.
Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan Pemerintah, para donatur, serta seluruh pihak yang ikut menyukseskan acara. Menurutnya, pawai obor tak hanya memperkuat nilai religius, tapi juga menjadi sarana mempererat silaturahmi lintas umat beragama. Menariknya, sejumlah warga non-Muslim juga tampak antusias menyaksikan dan mendukung jalannya pawai.
“Ini bukan hanya milik umat Muslim. Warga lain juga merasakan kebahagiaan yang sama. Kebersamaan seperti inilah yang ingin kami jaga di Baamang,” imbuhnya.
Lebih jauh, Sufiansyah menyoroti pentingnya menjaga tradisi pawai obor yang kini hanya tersisa di Baamang. Padahal, tradisi ini menyimpan nilai historis dan kebudayaan yang layak dilestarikan sebagai ikon daerah.**Abdul Muhid/Red.